Senin, 29 Oktober 2018

Mahasiswa KKN-PPL UNM ajak siswa SMK PP Negeri Rea Timur Peringati Hari Sumpah Pemuda di Villa Bupati, Puncak Gunung Pusuk Polewali Mandar




Polewali Mandar - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-90 ( Ahad, 28 Oktober 2018), Mahasiswa KKN-PPL Terpadu Angkatan XVII Universitas Negeri Makassar posko SMK PP Negeri Rea Timur mengajak para siswa mendaki puncak gunung pusuk tepatnya di Villa Bupati. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan mahasiswa KKN-PPL Terpadu Angkatan XVII Universitas Negeri Makassar posko SMK PP Negeri Rea Timur. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 80 orang. Tema kegiatan ini adalah "Kemajuan Suatu Bangsa Digenggaman Para Pemuda". Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melatih dan membangkitkan semangat para siswa yang sejatinya adalah sebagai pemuda sekaligus sebagai penerus bangsa. Ada beberapa item yang dilaksanakan selama berada di atas puncak antara lain pemaparan materi kepemudaan yang dibawakan oleh saudara Andi Hermawan (mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian, 2015), dan sesi foto bersama. Kegiatan ini merupakan rangkaian upacara Hari Sumpah Pemuda yang akan dilaksanakan keesokan harinya (29 Oktober 2018). Dalam upacara tersebut siswa & siswi mengenakan berbagai macam kostum, mulai dari pakaian adat, kostum profesi maupun kostum pelajar. Hal ini menandakan bahwa meskipun kita berasal dari suku, agama, dan ras yang berbeda tetapi kita tetap satu, Bertanah air satu, berbahasa satu dan berbangsa satu yaitu INDONESIA

https://youtu.be/KVfE1PQsNFg

Reporter : Mahyuddin

Sabtu, 25 Agustus 2018

The Story of Praktek Industri : BBIAT Bontomanai SQUAD




Bismillah.. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan kami dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Kami berempat adalah mahasiswa semester 7 yang tengah menjalankan Praktek Industri (PI) di UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar Bontomanai, Kabupaten Gowa. Praktek Industri itu sendiri merupakan salah satu mata kuliah wajib non tatap muka yang harus diprogram setiap mahasiswa di FT UNM, tak terkecuali di prodi kami. PI ini kami mulai laksanakan 2 pekan setelah hari raya idul fitri 1439 H pada bulan Juli.

Awal kisah kami mulai ketika pertama kalinya masuk di area Balai, sebuah tempat yang masih begitu asing bagi kami. Tak seorang pun yang kami kenal di tempat itu. Namun bagaimanapun karena kami yang datang sebagai tamu untuk meminta bantuan dengan harapan agar diberi segudang ilmu dari tempat tersebut, maka kami pun harus segera beradaptasi dengan lingkungan yang ada.
Kehadiran kami di Balai, disambut dengan suara ribut bersenda gurau dari dalam kantor. Kami melihat beberapa orang di dalam kantor yang saling bersenda gurau dengan suara yang cukup lantang. Tak lama berselang datanglah kepala Balai, sontak suara bising dari dalam kantor pun tiba-tiba hening. Kami pun dihampiri oleh sang kepala Balai dan berkata, “Darimana ini?. “Ee.. kami dari UNM pak, yang mau Praktek disini”,jawab kami. “Ooh.. yang masukin surat kemarin? Silakan masuk”,tanya kepala Balai. “Iye pak”, jawab kami.

Kami pun masuk ke dalam kantor bersama dengan kepala Balai dan berbincang selama kurang lebih satu jam dan sampai diceritakan bahwa orang-orang yang ribut di kantor adala merupakan mahasiswa dari Makassar yang juga sedang praktek di Balai dan Pembimbing lapangan. Hingga diakhir perbincangan kami diajak untuk melihat-lihat keadaan Balai. Hari pertama kami masuk ternyata disambut dengan sebuah pekerjaan yang tidak kami tau sebelumnya, ternyata pada hari itu tepat dilakukan penyaluran benih ikan nila. Alhasil, kami yang baru masuk dan tak tau apa-apa bahkan tak dapat penjelasan dari kepala Balai harus ikut turun tangan membantu proses penyaluran benih. Mulai dari mengangkat benih dan mengangkut benih ke mobil.

Hari pertama sudah disambut dengan kelelahan waktu itu. Tiba waktu dzuhur, kami pun bergegas mendatangi masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur. Seusai shalat kami melanjutkan kegiatan di sebuah tempat yang dapat  mengembalikan energi yang telah hilang. Setelah itu kami pun kembali ke Balai. Di Balai tersebut ternyata disediakan tempat tinggal untuk setiap siswa/mahasiswa yang praktek disana. Kami pun memilih tinggal disana (Mess) selama menjalani praktek di BBI.

Singkat cerita, hari demi hari kami lewati praktek industri di UPTD BBIAT Bontomanai. Kegiatan-kegiatan andalan yang kami kerjakan selama praktek adalah Panen benih dan Packing benih. Panas matahari tak lagi dihiraukan, karena seperti inilah proses yang harus kami jalani selama  praktek disana. Oh yah kami lupa memperkenalkan pembimbing lapangan kami selama menjalani praktek yaitu Kak Wahyu, Kak Erwin dan Dg. Dattu. Mereka ini adalah orang-orang yang terdaftar dalam struktur organisasi UPTD BBIAT Bontomanai di bagian Teknis Lapangan dan Keamanan, merekalah yang mendampingi kami selama menjalani praktek industri ini.

Beberapa pekan kemudian, tibalah siswa SMK yang juga akan melaksanakan praktek kerja lapangan di Balai tersebut. Dimulai dari SMKN 9 Makassar, SMKN 3 jeneponto dan SMKN 2 Bantaeng. Masing-masing tiba dengan selisih waktu beberapa hari.

Hari demi hari pun terlewati, siswa SMK ini juga sudah mulai melaksanakan praktek dan menjalani berbagai rutinitas di Balai. Hingga mereka pun yang awalnya tidak saling kenal akhirnya bisa saling kenal satu sama lain. Kami yang seyogyanya paling tua yang melaksanakan praktek diantara mereka pun merasa punya tanggungjawab atas mereka. Sebab mereka adalah adik-adik kami yang harus kami jaga tatkala pembimbing lapangan tengah sibuk dengan segudang aktivitasnya. Sesekali kami ikut mengarahkan mereka terkait tugas-tugasnya, ngajakin sholat (meskipun kadang tidak didengarkan). Meski bagaimanapun kami juga tak bisa memaksa karena kami bukan siapa-siapanya mereka dan mereka juga berhak untuk mengatur hidupnya.

Singkat cerita, kami yang sudah lebih dulu menjalani praktek akan lebih awal pula keluar dari Balai atau bahasa kerennya penarikan. Persaudaraan yang baru begitu saja terbangun harus terhenti karena masing-masing akan dipisahkan oleh jarak. Namun meski begitu komunikasi akan tetap kami bangun.

Akhir cerita, intinya dalam menjalani praktek industri ini kami mendapatkan begitu banyak ilmu dan pengalaman. Bukan hanya itu, juga banyak kawa baru yang kita temui meskipun dari segi usia  cukup jauh. Tapi inilah salah satu bagian dari proses yang harus kami lalui untuk melangkah ke jenjang selanjutnya demi meraih sebuah kesuksesan.

Makassar, 25 Agustus 2018

Kamis, 17 Mei 2018

Sahabat Jadilah Syafa'atku di Akhirat

Shohibuddunnia Wa Shohibuljannah




Semua berawal dari tarbiyah. Tarbiyah telah merubah diriku, dari yang awalnya pendiam menjadi lebih suka berbaur dengan orang lain. Pengetahuanku tentang agama dulunya sangatlah minim jangankan tentang hukum bahkan yang dasar pun sangat minim. Aku bersyukur bisa menjadi salah satu mahasiswa UNM setelah melalui berbagai tantangan dan rintangan serta persaingan dengan siswa lain di seluruh Indonesia untuk bisa menjadi bagian dari keluarga UNM.

Kehadiranku di Makassar disambut baik oleh kakak senior dari lembaga dakwah. Begitu banyak hal-hal yang mereka berikan kepadaku. Sampai pada hal-hal yang mengantarkanku mendapatkan hidayah. Bagiku hidayah itu sangatlah mahal, butuh banyak pengorbanan untuk bisa meraihnya. Untuk itu aku selalu berusaha untuk menjaganya karena kalau aku tidak menjaganya Allah bisa kapan saja mencabut dan memberikannya kepada orang lain. Bergabungnya aku di lembaga dakwah menjadikanku semakin istiqomah dan bersemangat untuk terus mendalami ilmu agama. Allah mengutus orang-orang sholeh untuk membantuku dalam menjaga hidayah-Nya.

Dengan hadirnya mereka aku semakin bersemangat dalam menuntut ilmu. Mereka banyak mengajarkanku tentang arti kehidupan yang sesungguhnya. Bahwasanya dunia hanyalah fana dan akhirat lah kehidupan yang kekal. Kita hidup di dunia hanya untuk mengumpulkan bekal untuk berangkat ke alam akhirat. Dan di akhirat hanya ada 2 tempat pilihan, entah kah itu syurga atau neraka. Tentunya tempat yang paling mudah Untuk kita masuki adalah neraka tapi semua orang pasti lebih memilih untuk masuk ke syurga. Karena syurga penuh dengan kenikmatan sedangkan neraka penuh dengan siksaan. Pilihan ada di tangan kita maka kitalah yang menentukan kemana kita akan ditempatkan. Karena aku yakin salah satu syafaat yang bisa mengantarkanku ke syurga adalah memiliki teman yang sholeh, untuk itu di dunia aku berusaha mencari dan memperbanyak berteman dengan orang-orang sholeh. Barangkali timbangan amal kebaikanku tak mampu menjadi syarat untukku masuk ke dalam syurga maka aku berusaha mencari jalan lain, yakni dengan memperbanyak berteman dengan orang-orang sholeh.

By @mahyuddin

BPS Kembali Laksanakan SAINS Semester Genap

Hari ini (10/03/2019) Badan Pelaksana SAINS (BPS) kembali melaksanakan Pembukaan Studi Al-Qur'an Intensif di Masjid Ulil Al...