Sabtu, 11 November 2017

Lembaga Dakwah Raudhatul Mujaddid Fakultas Teknik UNM Gelar Workshop PKM

LDF RM FT UNM Gelar Workshop PKM 2017

Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM merupakan bentuk kongkrit dari tertuangnya ide-ide kreatif mahasiswa. Minat mahasiswa kepada penulisan PKM dirasa perlu dikembangakan, guna menumbuhkan kreativitas serta daya kompetisi karya tulis mahasiswa.

Hal inilah yang menjadi dasar perlunya diadakan suatu upaya untuk menumbuhkan jiwa-jiwa kepenulisan di dalam diri seorang mahasiswa. Maka dari itu Lembaga Dakwah Raudhatul Mujaddid Fakultas Teknik UNM membuat sebuah kegiatan workshop PKM 2017 (12/11/17) yang merupakan bentuk kontribusi untuk menyukseskan kegiatan Fakultas yakni Gerakan 500 PKM Fakultas Teknik UNM.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik UNM sekaligus membawakan materi pertama dan dihadiri kurang lebih 30 peserta dari berbagai jurusan di Fakultas Teknik.

Pembantu Dekan III Bidang kemahasiswaan sangat mengharapkan ada dari pengurus LDF RM FT UNM yang bisa meloloskan beberapa proposal PKM dan bisa lolos ke PIMNAS 31 di Yogyakarta nanti. Beliau menargetkan minimal ada 10 proposal yang bisa terkirim ke laman simbelmawa dari kalangan pengurus LDF.

Minggu, 05 November 2017

AKU RINDU MUSYAWARAH

*AKU RINDU MUSYAWARAH*

(Writed by Mahyuddin)
05 November 2017/16 Shafar 1439 H



Musyawarah...
Satu kata yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga para organisatoris, tokoh masyarakat, tenaga kerja, dan para aktivis dakwah.
Dimana beberapa orang berkumpul saling berinteraksi dan berdiskusi satu sama lain.

Tak terkecuali di suatu lembaga dakwah, musyawarah sepertinya sudah menjadi agenda wajib untuk dilakukan. Karena tanpa musyawarah berbagai kegiatan akan sulit atau bahkan tidak terlaksana.

Lain halnya di lembaga-lembaga kemahasiswaan atau organisasi ekstrakurikuler dibidang non-keagamaan, biasanya kata musyawarah lebih dikenal dengan sebutan rapat. Meski penyebutannya berbeda tapi tujuannya sama, yakni untuk memutuskan sebuah perkara, mencari sebuah solusi untuk suatu masalah dan mengintegrasikan berbagai pikiran dari berbagai kaum-kaum idealis untuk mencari jalan keluar dari masalah yang hendak diselesaikan.

Musyawarah ini bukan terlahir karena adanya sebuah lembaga atau organisasi, akan tetapi hal ini sudah menjadi ketetapan dari Allah yang harus dilakukan oleh manusia ketika hendak menyelesaikan suatu masalah.

Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an :

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya”
[Ali-Imran : 159]

Sudah begitu jelas perintah dari Allah untuk menyuruh kita bermusyawarah ketika menghadapi suatu urusan. Sebab dalam menghadapi suatu urusan, bisa jadi urusan tersebut tak akan bisa diselesaikan hanya dengan mengandalkan 1 pikiran saja. Kuasa Allah Maha Luas, begitu banyak makhluk yang Allah ciptakan. Sebutlah manusia, yang begitu banyak hidup di muka bumi yang masing-masing telah diberi akal dan pikiran. Tujuannya agar mereka saling bertukar pikiran.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan fisik dan psikologi yang berbeda, tujuaannya agar mereka saling bertukar pikiran dan informasi. Dan bertukar pikiran itu sangat subur kita lakukan dalam suatu forum musyawarah.

Di lembaga dakwah, pertama kali saya mengenal yang namanya musyawarah koordinasi. Dimana seorang laki-laki (ikhwan) dan perempuan (akhwat) berinteraksi, bertukar pikiran dan informasi yang dibatasi oleh sebuah dinding pemisah yang disebut hijab atau pembatas.
Karena sejatinya dalam islam laki-laki dan perempuan dilarang untuk saling bertatapan langsung ketika melakukan suatu interaksi agar terhindar dari fitnah.

Bedanya sebuah lembaga dakwah dan lembaga-lembaga lainnya, sangat tampak jelas bahwa apa yang hendak kita tuju pastilah berbeda. Di lembaga dakwah, kita bermusyawarah bukan hanya untuk menyelesaikan sebuah masalah yang bersifat duniawi akan tetapi hal tersebut juga harus dilihat dari sisi akhirawi. Artinya penyelesaian tersebut mampu kita pertanggungjawabkan di dunia maupun akhirat.

Namun, sekarang yang lebih menyedihkan para aktivis dakwah ketika diundang untuk bermusyawarah lebih memilih untuk enggan tidak hadir atau memilih agenda lain yang sejatinya tidaklah begitu menjadi agenda yang prioritas atau bahkan lebih memilih tiduran di kost-kost an karena mungkin mereka berpikir bahwa dirinya tidaklah begitu urgen untuk hadir dalam musyawarah atau bisa jadi mereka berpikir bahwa masih banyak orang lain yang lebih pandai menuangkan ide-idenya untuk hadir dalam musyawarah.

Padahal bukan hanya sebuah ide-ide cemerlang yang kita butuhkan dalam musyawarah, ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari musyawarah yang mungkin tidak kita pikirkan. 

Dalam musyawarah kita memperoleh pengetahuan dan wawasan
Dalam musyawarah ukhwah kita diperkuat
Dalam musyawarah Emotional Quotient kita meningkat
Dalam musyawarah kita mendapatkan keberkahan, bila yang menjadi anggota musyawarah kita adalah orang-orang sholeh.

Kemenangan umat islam dalam perang Badar ketika melawan musuh-musuh Allah (read : kaum Quraisy) tidaklah terlepas dari yang namanya musyawarah. Dimana pada waktu itu ummat islam hanya berjumlah 313 orang sedangkan kaum Quraisy berjumlah kurang lebih 1.000 orang.

Namun, apa yang terjadi? Ummat islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit daripada jumlah kaum Quraisy memenangkan perang tersebut. Tahukah kalian kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Itu karena Rasulullah pada waktu itu sangat merutinkan bermusyawarah dengan para sahabat. Hal ini berdasarkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh para imam hadist.


"Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak musyawarah dengan sahabatnya dibanding Rasulullah SAW." (HR. Tirmidzi)

Wahai saudaraku,
Tidakkah kita menginginkan setiap agenda atau kegiatan di lembaga kita tercinta (read : LDF RM FT UNM) ini terlaksana dengan baik?
Kesuksesan sebuah kegiatan tidak pernah terlepas dari musyawarah, maka dari itu mari kita hidupkan kembali musyawarah.



"Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah." (HR. Ibnu Majah)

Rabu, 01 November 2017

Mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian FT UNM Melakukan Field Trip

Kamis (02/11/17), rombongan mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar melaksanakan Field trip dibeberapa tempat yang ada di Makassar dan Maros.
Field trip ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa PTP FT UNM angkatan 2015 yang mengambil konsentrasi Perikanan dan angkatan 2016 yang memprogram mata kuliah Agroklimatologi.


Hal ini dilaksanakan agar mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan dari segi teori yang didapatkan di dalam kelas akan tetapi mahasiswa juga bisa terjun langsung ke lapangan melihat kondisinya.

Ada 3 lokasi yang akan dikunjungi pada field trip kali ini. Lolasi yang pertama adalah di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Selanjutnya ke Balai Besar Penelitian Perikanan Budidaya Air Payau kab.Maros, dan terakhir di Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.Maros (BBI Kab.Maros).


Minggu, 13 Agustus 2017

KISAH NYATA : SEORANG MUALLAF MENDAPAT HIDAYAH DARI ALLAH MELALUI DAUN BIDARA




Awal kisah pada hari itu (ahad, 13/08/17) saya menghadiri sebuah kegiatan bersama ke-tiga teman saya (Reski, Baso, dan Fahmi) menggunakan transportasi umum berbasis online (Grab), maklum lah kami ini satu rumah/pondokan dan sama-sama tak punya kendaraan (boro-boro motor, sepeda saja tidak ada apalagi helycopter). Kegiatan yang saya maksud disini adalah Tarbiyah Gabungan yang diadakan oleh DPP WI Makassar yang dirangkaikan dengan soisalisasi Daurah SKS di Masjid Wihdatul Ummah yang berada di jalan Abdullah Daeng Sirua, Makassar. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.30 sampai masuk waktu shalat dzuhur. 

Setelah kegiatan ini berakhir usai shalat dzuhur, seperti biasa kami ingin beranjak kembali untuk pulang, namun kali ini kami pulang bertiga karena salah satu teman kami pulang lebih awal (read : Fahmi). Namun sebelum itu karena kami kelaparan karena sejak pagi hingga dzuhur belum sempat menyentuh makanan, meskipun di kegiatan Targab sebelumnya ada breakfast berupa kurma sebanyak lima butir yang dikemas dalam sebuah plastik vakum dan satu gelas air mineral (read : Wahdah Water). Biasalah orang Indonesia nanti dikatakan makan yang sesungguhnya jika  makanan yang dikonsumsi itu berupa nasi dan pasukannya (read:Lauk), padahal kan kurma juga makanan. Makanan inilah yang setiap hari mengisi perut Rasulullah SAW di zaman dulu.

Awalnya kami bertiga mencari makan, tiba-tida ada salah seorang senior kami dari Lembaga Dakwah Kampus yang juga sebelumnya menghadiri Targab ikut kelaparan. Akhirnya kami ber-empat pergi mencari warung makan, namanya mahasiswa pasti selalu mencari warung makan yang makanannya enak tapi harganya murah. Kami terus mencari warung makan, ada beberapa warung makan yang kami temui di jalan namun tidak sesuai dengan selera kami yang terlalu ketinggian padahal uangnya pas-pasan. Kami berjalan hingga Jalan Pettarani, dan disana ada sebuah sebuah warung makan yang cukup elit. Kami mencoba menghampirinya dan melihat menu serta harga-harganya. Satu per satu kami baca menunya serta daftar harganya, sebelum sang pelayan tiba di meja kami, kami sudah lebih dulu beranjak pergi dari warung tersebut. Mungkin pembaca sudah tau alasannya. MAHAL SEKALI AKHI..

Kami terus berjalan menempuh jalan kurang lebih 2 KM. Ternyata justru kami kembali memutar ke arah  dekat dengan lokasi Targab. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di warung salah satu ikhwan (ADUHH.. KENAPA TIDAK DARI TADI, SUDAH CAPEK-CAPEK JALAN KAKI JAUH-JAUH. KEPANASAN PULA). Warung ini terbilang ramai dikunjungi oleh ikhwan-ikhwan dan akhwat biasanya setelah ta’lim, dan hari-hari lain. Warung yang saya maksud adalah warung Bakso Mas Cingkrang. Disana kami makan bakso.

Seusai makan kami pun beranjak untuk kembali pulang, seperti di awal kami pulangnya pakai Grab. Kami pulang hanya bertiga karena senior yang kami temani makan punya agenda musyawarah di Masjid Wihdatul Ummah (katanya). Selang beberapa menit usai makan tak lama kemudian setelah memesan Grab ternyata drivernya sudah lebih dulu ada di depan warung menunggu kami. Kebetulan rumah sang driver ternyata dekat dari situ, padahal awalnya sang driver hendak balik ke rumah untuk beristirahat tiba-tiba ada orderan,, Alhamdulillah (ujarnya).

Disinilah inti dari cerita ini, sang supir mulai bercerita dengan kami mengenai pengalaman spiritualnya. Baik, karena diawal terlalu panjang mukaddimahnya (hehehe :-D ) langsung saja kita rangkum cerita yang disampaikan oleh sang driver Grab.

Dia ternyata punya masa lalu yang kelam. Ternya dia seorang muallaf, sebelumnya ia beragama Nasrani. “Alhamdulillah sekarang saya menyembah Allah, yang sebelumnya saya menyembah Isa”, ujarnya. Dahulu sebelum dia menjadi muallaf, ia menderita sebuah penyakit (Entah, saya tidak tahu penyakit apa “Wallahu a’lam” ) Hingga pada suatu saat ia berobat kepada seorang ustad, waktu itu ia meminta untuk diruqyah. Alhasil ternyata tubuhnya dihuni oleh jin, sampai sang ustad menyarankan kepada beliau untuk mengambil daun bidara agar dijadikan sebagai obat. Daun bidara ini dipercaya bisa menangkal gangguan jin. “Daun bidara ini sangat mujarab, kalau saya pegang daun itu saya seperti ditusuk duri, padahal di daunnya tidak ada duri dan durinya itu ada di tangkainya. Itu karena ditubuh saya ada jin”,katanya. Kemudian ia kembali berkata “Itu daun bidara kalau sudah layu lalu direndam di dalam air, bisa kembali segar seperti baru dipetik”. Masyaa Allah, sejak saat itu ketika Allah SWT memberikan ia kesembuhan melalui perantara sebuah daun bidara dan ustad yang membimbingnya Alhamdulillah sekarang ia berhijrah dari agama yang lama ke agama yang baru (read;islam).

Sungguh besar kuasa Allah SWT, sang driver Grab ini mendapat sebuah hidayah melalui daun bidara. Bahkan sekarang dia sudah membuat sebuah produk semacam minyak oles yang mengombinasikan daun bidara dengan minyak zaitun, madu, dan bahan-bahan lainnya. Alhamdulillah produknya sekarang telah legal dan mendapat sertifikasi dari DEPKES, BPOM, dan tentunya sertifikasi HALAL dari MUI. Ini merupakan sebuah pengalaman spiritual yang terbilang luar biasa bagi saya. Kalau Allah sudah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi.
Kami pun diantarnya sampai ke rumah, sampai dia berpikir bahwa sepertinya alamat yang kami tuju pernah ia lalui. Ternyata daun bidara yang pernah ia pakai untuk berobat diambil dari pohon yang letaknya hanya beberapa meter dari rumah yang kami tempati. Jaraknya hanya dipisahkan oleh Masjid (Ar-Rahmah). Ia pun mengantar kami sampai dibawah pohon bidara tersebut, karena ia sangat penasaran bagaimana caranya menanam pohon bidara.

Sabtu, 25 Maret 2017

LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS RAUDHATUL MUJADDID FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MELAKSANAKAN MUSYAWARAH PROGRAM KERJA



Makassar - Sabtu, (25/03) Lembaga Dakwah Fakultas Raudhatul Mujaddid Melaksanakan Musyawarah Program Kerja. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari (sabtu-ahad) bertempat di Masjid Mush’ab Bin Umair Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Adapun tema dari kegiatan Musyker ini yaitu “Revitalisasi Kinerja Lembaga Dakwah Dalam Mewujudkan Visi LDF Menuju Fakultas Teknik Berkarakter Islami”.



Musyawarah Program Kerja ini dihadiri oleh Majelis Syuro Organisasi (MSO) dan para pengurus LDF RM FT UNM. Seluruh pengurus inti dan jajarannya akan memaparkan program kerja maupun agenda kerja yang akan dilaksanakan selama satu kepengurusan ke depannya. Dimana pengurus inti ini terdiri dari Ketua umum, Sekretaris umum, Bendahara umum, dan ketua-ketua departemen.

Musyproker ini dilakukan agar program kerja ataupun agenda kerja yang akan digagas ke depannya berjalan dengan baik dan terstruktur, sehingga visi LDF bisa tercapai dan hasilnya pun memuaskan. Abd. Andrianto selaku ketua panitia Musyproker berharap agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar sehingga target dan visi ke depannya dapat tercapai.

“Harapan kami diadakannya kegiatan ini, semoga apa yang dimusyawarahkan dalam program kerja ini  dapat menunjang tercapainya visi dari Lembaga Dakwah Fakultas Raudhatul Mujaddid Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (LDF RM FT UNM) kedepannya, dan semakin dikenal oleh civitas akademik fakultas teknik” ujarnya.

Jumat, 17 Maret 2017

Pengurus baru LDF Raudhatul Mujaddid Fakultas Teknik UNM Periode 1438 - 1439 H Resmi dilantik




Makassar – Pengurus baru LDF Raudhatul Mujaddid Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 1438-1439 H/2017-2018 M resmi dilantik. Sebanyak 44 Pengurus baru resmi dilantik oleh Dekan FT-UNM dalam hal ini diwakili oleh Pembantu Dekan II yakni ayahanda Dr. Jamaluddin P, M.P.
Pelantikan berlangsung di Masjid Mush'ab Bin Umair (Jum'at, 17/03/17). Acara pelantikan sekaligus pembukaan Up Grading ini dihadiri oleh Birokrasi, Pembina, Alumni, Majelis Syuro Organisasi, Ketua FSI RI UNM, Ketua-ketua Lembaga Kemahasiswaan FT UNM, ketua-ketua LDF se-UNM, dan para pengurus tentunya.

Setelah acara pelantikan ini kemudian akan dilanjutkan dengan Up Grading pengurus pada keesokan harinya, yang berlangsung selama dua hari dan di tempat yang sama. (*)

Jumat, 24 Februari 2017

HMPS PTP FT UNM menggelar PAKAR #2



Hari ini (25/02/17) Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar melaksanakan pembukaan PAKAR #2 atau Pertanian Berkarya jilid 2 . Tema dari kegiatan PAKAR ini adalah "Peningkatan Daya Saing Bangsa Di Tengah Pasar Bebas ASEAN melalui Inovasi dan Pemberdayaan Berbasis Kearifan Lokal". Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pembantu Dekan II Fakultas Teknik yang juga merupakan mantan Kaprodi Pendidikan Teknologi Pertanian yakni ayahanda Dr. Jamaluddin P, M.P.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi peserta LKTI yang merupakan peserta yang lolos seleksi paper 10 besar. 10 tim tersebut didominasi oleh peserta dari Sulawesi Selatan, 1 tim dari Sulawesi Barat dan 1 tim dari Sulawesi Tenggara.
PAKAR ini nantinya akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan seminar Agrotechnopreneur dengan tema "Memacu Semangat Wirausahawan Muda Melalui Teknologi yang Inovatif" yang akan dibawakan oleh pemateri yang handal dibidang tersebut. Dan keesokannya akan dilanjutkan dengan kegiatan field trip untuk para peserta.

Minggu, 19 Februari 2017

Selamat kepada Al-Akh Andi Syahrul Darmawan Sebagai Ketua Umum LDF RM FT UNM Periode 1438 - 1439 H

Setelah melalui beberapa rangkaian kegiatan pada Muktamar XXV LDF RM FT UNM, kini tibalah saatnya untuk menentukan bakal calon yang akan menjadi ketua umum. Awalnya ada enam bakal calon ketua umum yang dipilih oleh peserta Muktamar, yang nantinya akan dimusyawarahkan kembali oleh Badan Perumus, Steering Commite, Pembina, dan MSO. Dalam musyawarah tersebut keenam bakal calon akan diseleksi kembali dan ditetapkan menjadi tiga bakal calon untuk kemudian diinterview.
Tiga bakal calon ketua umum yang ditetapkan adalah:
1. Aszet Idul fitri ( PTE/2014)
2. Masri ( PTP / 2015 )
3. Andi Syahrul Darmawan ( PTIK / 2014 ).
Ketiga bakal calon yang sudah ditetapkan kemudian dipanggil satu per satu untuk diinterview.
Hasil interview akan kembali dimusyawarahkan oleh BP, SC, MSO, dan Pembina untuk menentukan siapakah yang berhak menjadi ketua umum LDF RM FT UNM periode 1438-1439 H. Penentuan ketua umum akan disampaikan seusai shalat ashar melalui pembacaan Considerant.

Shalat ashar telah dilaksanakan tibalah saatnya Considerant dibacakan oleh Badan Perusmus. Dan yang ditetapkan menjadi ketua umum adalah Al-Akh Andi Syahrul Darmawan.


Selamat kepada Al-Akh Andi Syahrul Darmawan Atas terpilihnya sebagai ketua umum LDF RM FT UNM periode 1438-1439 H.
Semoga menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.
Selamat mengemban amanah dan melanjutkan tongkat estafet perjuangan dakwah di Fakultas Teknik. Tugas antum dalam berdakwah khususnya di Fakultas Teknik bukanlah hal yang mudah, namun tak perlu risau karena masih ada kadep-kadep beserta jajarannya yang siap membantu mengemban amanah tersebut. MSO dan Pembina juga akan senantiasa mendampingi dan memberi masukan.
Selamat berjuang akhi..!!!

Kamis, 16 Februari 2017

MUKTAMAR LDF RAUDHATUL MUJADDID FAKULTAS TEKNIK UNM

Makassar

- Lembaga Dakwah Fakultas Raudhatul Mujaddid FT-UNM hari ini (17/02) melaksanakan Muktamar yang ke-25. Kegiatan Muktamar ini akan berlangsung selama tiga hari terhitung mulai hari jum'at (Pembukaan) hingga hari ahad mendatang. Kegiatan ini dibuka oleh Pembina LDF RM FT-UNM yakni ayahanda Dr. Ismail, S.T., M.T.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pembina LDF RM FT-UNM, Majelis Syuro Organisasi, para ketua Hima, dan Pengurus LDF.Salah satu rangkaian kegiatan Muktamar ini adalah Kajian Kontemporer dengan tema "Ketika Cinta Menyapa" dengan pemateri seorang pemerhati remaja yakni Ustad Herman Hasyim, S.Pd., M.M.

Adapun tema dari Muktamar ke XXV ini adalah "Optimalisasi Peran Lembaga Dakwah Menuju Fakultas Teknik Yang Berperadaban"
Andi Syahrul Darmawan sebagai ketua panitia pada kegiatan Muktamar ini mengharapkan agar kedepannya pengurus-pengurus yang akan datang lebih baik lagi dari pengurus-pengurus sebelumnya dan mampu membuat program-program kerja yang dapat merubah citra Fakultas Teknik.

"Kami berharap agar pengurus kedepannya mampu membuat program-program yang dapat merubah citra Fakultas Teknik", ujarnya.

Muhammad Julmawansah Abdullah yang merupakan Ketua umum LDF RM FT-UNM yang sebentar lagi akan berakhir periode kepengurusannya menambahkan bahwa siapapun yang akan menjadi ketua umum selanjutnya semoga bisa memegang amanah dan melanjutkan tongkat estafet dakwah ke depannya serta dapat memimpin lembaga dengan baik.

"Harapan kami untuk ketua umum dan pengurus yang akan datang untuk tetap bersinergi dan bekerjasama dalam mengemban amanah ke depan serta dapat memberikan sumbangsi dan hasil yang lebih baik ", ucapnya.

BPS Kembali Laksanakan SAINS Semester Genap

Hari ini (10/03/2019) Badan Pelaksana SAINS (BPS) kembali melaksanakan Pembukaan Studi Al-Qur'an Intensif di Masjid Ulil Al...