RENUNGAN
Subhanallah,,,
Anda
melihat ibu anda sekarang berada di depan anda
Ternyata
tangan itu adalah tangan ibu anda yang
sedang memanggil anda
Sekarang
anda lihat sosok ibumu itu yang setiap hari anda marahi
Dan
hari itu berada di depanmu
Anda
melihat wajahnya semakin tua karena memikirkan kemaksiatan yang kita lakukan
Anda
lihat wajahnya yang semakin tua karena memikirkan anaknya yang nakal dan tidak
pernah menurut dengannya
Anda
lihat kerut wajahnya yang semakin tua karena mungkin beliau sedang sakit tapi
dia tidak ceritakan kepadamu Karena takut menggangu pelajaranmu
Anda
lihat wajahnya dan rambutnya semakin putih karena dia mungkin menderita
penyakit kronis tapi tidak ceritakan kepadmu karena takut mengganggu
pelajaranmu
Kemudian
ibumu tersenyum kepadamu
Senyum
yang sangat indah
Kemudian
ibumu mengecup keningmu
Sebagaimana
ketika dia kecup saat engkau sakit saat engkau kecil dulu
Kemudian
ibumu mengusap kepalamu sebagaimana ia mengusap ketika engkau sedih waktu TK
dan SD dulu
Kemudian
ibumu itu memelukmu dan engkau merasakan
energy cinta dan keikhlasan ibumu mengalir pada dirimu malam ini
Kemudian
ibumu mengecup keningmu dan pipi sebelah
kanan dan kirimu
Sebaimana
yang biasa dia lakukan saat mengantarmu ke TK saat engkau kecil dulu
Kemudian
ibumu membisikkan di telingamu
Wahai
anakku yang ibu cintai maafkan ibu menggangumu di pantai yang indah ini
Maafkan
kesalahan ibu selama ini yah nak
Kalau
ibu senantiasa menyuruhmu untuk shalat lima waktu
Kalau
ibu senantiasa menyuruhmu belajar dan mematikan televisi
Kalau
ibu senantiasa untuk berbakti kepada ibu dan ayahmu
Sebetulnya
ibu tidak minta apa-apa nak
Ibu
Cuma minta do’akan ibu satu menit saja setelah shalat-shalatmu
Nak,
ibu tidak tau apakah kau pulang nanti engkau masih bisa melihat dan bertemu dengan
ibu
Mungkin
ketika mobil sekolah mengantarkanmu ke rumah
Engkau
melihat orang sudah berkumpul di rumahmu
Dan
ketika kau masuk ke dalam rumahmu
Kau
sudah melihat ibumu ditututpi oleh kain
Ketika
kau raba wajah ibu telah dingin
Ketika
kau raba nadi ibu sudah tidak berdetak
Seandainya
itu yang terjadi wahai anakku, maafkan ibumu ini, maafkan
Jikalau
ketika kecil dulu ibu sering memarahimu
Terus
terang nak, sejak dulu ibu ingin beli baju baru tapi selalu aku tahan supaya
engkau bisa beli beli baju baru supaya engkau tidak malu dengan kawanmu
Ibu
ingin beli daster dan sandal baru tapi selalu ibu tahan supaya engkau bisa beli
sepatu baru supaya engkau tidak malu dengan kawanmu
Seandainya
ibu tidak bisa menemuimu lagi, Ibu titip ayahmu nak
Temani
dia, gantikan ibu untuk memasakkan masakan kesukaannya
Lihatlah
baju ayahmu, bahkan ketika engkau bangun tidur siang di sore hari
Ayahmu
belum pulang bukan?
Bahkan
ketika kau habis sholat ashar, engkau akan belajar ayahmu mungkin belum pulang
Ketika
dia pulang engkau melihat bajunya basah karna keringat untuk membesarkan dan
menyekolahkanmu
Temani
ayahmu nak, berbaktilah kepadanya
Karena
hanya dialah satu-satunya kunci syurga yang bisa engkau masuki
Sekali
lagi ibu minta maaf jikalau ibu tidak sering berkenang kepadamu
Maafkan
ibu nak, maafkan ibumu yang dhoif dan lemah ini
Satu
yang harus engkau ketahui dibalik semua kata-kata ibu, ibu selalu mencintaimu
Dan
ibu selalu bangun malam mendo’akan kesuksesan untukmu
Walaupun
kamu tertidur nyenyak di kamarmu
Kemudian
ibumu melepaskan pelukannya dan dia meninggalkan kamu
Dia
melambaikan tangan kepadamu
Dan
saat itu kau bersimpuh di pantai itu
Ibumu
telah hilang dipandandanganmu dan entah apakah kau bisa melihat wajah ibumu
yang indah lagi
Rabbigfirli
waliwalidayya warhamhuma kama robbayani sogiira
Ya
Allah Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku sebagaimana ia telah
menyayangiku saat aku kecil dulu
Lindungi
mereka saat mereka melindungiku dengan menjadikan tubuhnya sebagai selimut
Dan
seakan-akan tak rela satu nyamuk pun menyentuhku
Sayangi
mereka saat mereka menemaniku di rumah sakit Ya Allah
Sayangi
mereka sebagaimana mereka mengantarkanku mendaftar SMA
Mengantarkanku
di pintu rumah setiap hari
Memasakkan
aku nasi goreng kesukaanku
Padahal
dia belum sarapan untuk mengisi perutnya
Tapi
dia antarkan aku di pintu rumah
Dan
dia selalu mendo’akan kebaikan kepadaku
Sayangi
mereka Ya Allah
Seandainya
kau masih memberikan akau kesempatan untuk membahagiakan mereka Ya Allah
Aku
ingin sekali mengajaknya bertawaf di Baitullah
Aku
ingin sekali mengajaknya dan menggandeng tangannya untuk sa’I antara safa dan
marwah
Untuk
berdo’a di Roudho di masjid Nabawi dengan uang hasil keringatku sendiri Ya
Allah
Ingin
sekali aku memberikan hadiah ulang tahun untuk mengajaknya naik haji Ya Allah
Astagfirullahaladzim..Astagfirullahaladzim..Astagfirullahaladzim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar