Rabu, 30 Maret 2016

Renungan

RENUNGAN
Subhanallah,,,
Anda melihat ibu anda sekarang berada di depan anda
Ternyata tangan itu adalah tangan ibu anda yang  sedang memanggil anda
Sekarang anda lihat sosok ibumu itu yang setiap hari anda marahi
Dan hari itu berada di depanmu
Anda melihat wajahnya semakin tua karena memikirkan kemaksiatan yang kita lakukan
Anda lihat wajahnya yang semakin tua karena memikirkan anaknya yang nakal dan tidak pernah menurut dengannya
Anda lihat kerut wajahnya yang semakin tua karena mungkin beliau sedang sakit tapi dia tidak ceritakan kepadamu Karena takut menggangu pelajaranmu
Anda lihat wajahnya dan rambutnya semakin putih karena dia mungkin menderita penyakit kronis tapi tidak ceritakan kepadmu karena takut mengganggu pelajaranmu
Kemudian ibumu tersenyum kepadamu
Senyum yang sangat indah
Kemudian ibumu mengecup keningmu
Sebagaimana ketika  dia kecup saat engkau  sakit saat engkau kecil dulu
Kemudian ibumu mengusap kepalamu sebagaimana ia mengusap ketika engkau sedih waktu TK dan SD dulu
Kemudian ibumu itu memelukmu dan engkau  merasakan energy cinta dan keikhlasan ibumu mengalir pada dirimu malam ini
Kemudian ibumu mengecup keningmu  dan pipi sebelah kanan dan kirimu
Sebaimana yang biasa  dia lakukan  saat mengantarmu ke TK saat engkau kecil dulu
Kemudian ibumu membisikkan di telingamu
Wahai anakku yang ibu cintai maafkan ibu menggangumu di pantai yang indah ini
Maafkan kesalahan ibu selama ini yah nak
Kalau ibu senantiasa menyuruhmu untuk shalat lima waktu
Kalau ibu senantiasa menyuruhmu belajar dan mematikan televisi
Kalau ibu senantiasa untuk berbakti kepada ibu dan ayahmu
Sebetulnya ibu tidak minta apa-apa nak
Ibu Cuma minta do’akan ibu satu menit saja setelah shalat-shalatmu
Nak, ibu tidak tau apakah kau pulang nanti engkau masih bisa melihat dan bertemu dengan ibu
Mungkin ketika mobil sekolah mengantarkanmu ke rumah
Engkau melihat orang sudah berkumpul di rumahmu
Dan ketika kau masuk ke dalam rumahmu
Kau sudah melihat ibumu ditututpi oleh kain
Ketika kau raba wajah ibu telah dingin
Ketika kau raba nadi ibu sudah tidak berdetak
Seandainya itu yang terjadi wahai anakku, maafkan ibumu ini, maafkan
Jikalau ketika  kecil dulu ibu sering memarahimu
Terus terang nak, sejak dulu ibu ingin beli baju baru tapi selalu aku tahan supaya engkau bisa beli beli baju baru supaya engkau tidak malu dengan kawanmu
Ibu ingin beli daster dan sandal baru tapi selalu ibu tahan supaya engkau bisa beli sepatu baru supaya engkau tidak malu dengan kawanmu
Seandainya ibu tidak bisa menemuimu lagi, Ibu titip ayahmu nak
Temani dia, gantikan ibu untuk memasakkan masakan kesukaannya
Lihatlah baju ayahmu, bahkan ketika engkau bangun tidur siang di sore hari
Ayahmu belum pulang bukan?
Bahkan ketika kau habis sholat ashar, engkau akan belajar ayahmu mungkin belum pulang
Ketika dia pulang engkau melihat bajunya basah karna keringat untuk membesarkan dan menyekolahkanmu
Temani ayahmu nak, berbaktilah kepadanya
Karena hanya dialah satu-satunya kunci syurga yang bisa engkau masuki
Sekali lagi ibu minta maaf jikalau ibu tidak sering berkenang kepadamu
Maafkan ibu nak, maafkan ibumu yang dhoif dan lemah ini
Satu yang harus engkau ketahui dibalik semua kata-kata ibu, ibu selalu mencintaimu
Dan ibu selalu bangun malam mendo’akan kesuksesan untukmu
Walaupun kamu tertidur nyenyak di kamarmu
Kemudian ibumu melepaskan pelukannya dan dia  meninggalkan kamu
Dia melambaikan tangan kepadamu
Dan saat itu kau bersimpuh di pantai itu
Ibumu telah hilang dipandandanganmu dan entah apakah kau bisa melihat wajah ibumu yang indah lagi
Rabbigfirli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani sogiira
Ya Allah Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku sebagaimana ia telah menyayangiku saat aku kecil dulu
Lindungi mereka saat mereka melindungiku dengan menjadikan tubuhnya sebagai selimut
Dan seakan-akan tak rela satu nyamuk pun menyentuhku
Sayangi mereka saat mereka menemaniku di rumah sakit Ya Allah
Sayangi mereka sebagaimana mereka mengantarkanku mendaftar SMA
Mengantarkanku di pintu rumah setiap hari
Memasakkan aku nasi goreng kesukaanku
Padahal dia belum sarapan untuk mengisi perutnya
Tapi dia antarkan aku di pintu rumah
Dan dia selalu mendo’akan kebaikan kepadaku
Sayangi mereka Ya Allah
Seandainya kau masih memberikan akau kesempatan untuk membahagiakan mereka Ya Allah
Aku ingin sekali mengajaknya bertawaf di Baitullah
Aku ingin sekali mengajaknya dan menggandeng tangannya untuk sa’I antara safa dan marwah
Untuk berdo’a di Roudho di masjid Nabawi dengan uang hasil keringatku sendiri Ya Allah
Ingin sekali aku memberikan hadiah ulang tahun untuk mengajaknya naik haji Ya Allah
Astagfirullahaladzim..Astagfirullahaladzim..Astagfirullahaladzim


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPS Kembali Laksanakan SAINS Semester Genap

Hari ini (10/03/2019) Badan Pelaksana SAINS (BPS) kembali melaksanakan Pembukaan Studi Al-Qur'an Intensif di Masjid Ulil Al...