LAPORAN DISKUSI
KELOMPOK 5
TUGAS 9
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
PENGENALAN ALAT DAN MESIN PEMBERAS
OLEH:
1.SAENAL/1527042001
2.MAHYUDDIN/1527041021
3.HERMAWATI/1527041022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
SEPTEMBER 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
. Untuk meningkatkan hasil pertanian, menggunakan
alat dan mesin pertanian merupakan solusi terbaik.
Teknologi
tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan manusia.Kehadiran teknologi dapat
mempermudah seluruh bidang kehidupan manusia.Begitu juga halnya dengan bidangpengupas
kulit gabah untuk menjadi beras. Sudah sejak dahulu sektor pertanian sebagai penopang
perekonomian negara. Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang
devisa yang cukup besar bagi perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia
dilanda krisis ekonomi yang menghancurkan perekonomian negara, sektor pertanian
melalui agribisnis dan agroindustri justru dapat terus berkembang menjadi
penyelamat perekonomian negara. Namun, dengan sumber daya yang melimpah, proses
perkembangan dan modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat lambat.
Salah
satu indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan
petani sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan.
Penyebabnya antara lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih
rendah.
Teknologi dalam
pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan
menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi
ialah hal yang mustahil.Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat.
Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan
maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi dibandingkan
memakai cara tradisional.
Pasca panen (pengenalan alat pmberas yang dapat menekan kehilangan hasil,
penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian )
dan teknologi yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin – mesin.
Berdasarkan pernyataan diatas maka kita sebagai mahasiswa pertanian, harus
mempelajari tentang teknologi pertanian ini karena negara kita Indonesia
merupakan negara agraris yang sudah sejak dahulu menjadi sektor pertanian
sebagai penopang perekonomian negara.
.
B. Tujuan
Untuk mengetahui alat-alat dan mesin pemberas
beserta fungsinya.Untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang belum terlalu
banyak menggunakan alat dan mesin pemberas padi,serta memperdalam ilmu
pertanian untuk diterapkan dimasyarakat.
C.Manfaat
Merupakan proses
belajar secara nyata dalam mengaplikasikan suatu alat yang bermanfaat untuk
diri sendiri maupun orang lain,Sebagai proses
pembentukan karakter kerja mahasiswa dalam menghadapi persaingan di dunia kerja,Sarana dalam menerapkan
ilmu yang didapat selama kuliah untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan danTeknologi(IPTEK
),Membangkitkan minat dalam mengamati,
mempelajari dan mengembangkan alat dan mesin pertanian serta melatih untuk
bekerja dalam sebuah tim.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan alat dan mesin pertanian
teknologi rendah /tradisional
1.
Gambar
2.
bagian-bagian
utama dan fungsi alat
Lesung ; terbuat dari kayu
utuh yang diceruk mirip perahu. Cerukan pada kayu tersebut berfungsi
sebagai tempat gabah ditumbuk.
Alu
; terbuat dari kayu yang bentuknya bulat panjang seperti pipa.
3.
Spesifikasi Alat
Kapasitas per jam : 15 sampai 20 menit
Dimensi : (P x L x T) 120 x 15 x 17 (cm)
Berat bersih : 5 kg
penggerak : manusia sebanyak 3 sampai 4 orang
Kelengkapannya : lesung dan alu.
Dimensi : (P x L x T) 120 x 15 x 17 (cm)
Berat bersih : 5 kg
penggerak : manusia sebanyak 3 sampai 4 orang
Kelengkapannya : lesung dan alu.
4.
cara kerja
/pengoperasian
·
Taruh gabah di atas lesung
·
Kemudian ambillah Alu,
pukulkan alu ke arah lesung
·
Lakukan langkah 1 dan 2
sampai kulit gabah pecah
·
Lalu keluarkan gabah yang
telah berpisah dari kulitnya dan kemudian lakukan proses selanjutnya
apabila alat tersebut sudah habis dipakai sebaiknya dibersihkan dari
sisa-sisa padi yang habis di tumbuk, dan alat ditaruh di tempat yang kering dan
tidak lembab agar alat tersebut tetap awet dan tidak hancur tidak dimakan
rayap .
B.pengenalan alat dan mesin pertanian teknologi sedang.
1.
bagian utama
dan fungsi alat
1. Shutter
:berfungsiuntuk sebagai katup utama.
2. Feedingrol :berfungsi sebagai untuk rol perata.
3. Roll gap adjuster :berfungsi sebagai pengatur jarak rol karet.
4. Wind adjuster 1 :berfungsi sebagai pengatur udara.
5. Satand :berfungsi untuk sebagai penahan.
6. Hopper :berfungsi sebagai untuk corong masuk padi/gabah.
7. Feed adjuster :berfungsi sebagai untuk pengatur masukan padi.
8. Distribution :berfungsi sebagai untuk plat pembagi padi/gabah.
9. Wind adjuster 2 :berfungsi sebagai untuk pengatur udara 2 pada mesin pengiling.
10. First outlet :berfungsi sebagai untuk saluran utama .
11. Second outlet:berfungsi sebagai untuk saluran ke-dua.
2. Feedingrol :berfungsi sebagai untuk rol perata.
3. Roll gap adjuster :berfungsi sebagai pengatur jarak rol karet.
4. Wind adjuster 1 :berfungsi sebagai pengatur udara.
5. Satand :berfungsi untuk sebagai penahan.
6. Hopper :berfungsi sebagai untuk corong masuk padi/gabah.
7. Feed adjuster :berfungsi sebagai untuk pengatur masukan padi.
8. Distribution :berfungsi sebagai untuk plat pembagi padi/gabah.
9. Wind adjuster 2 :berfungsi sebagai untuk pengatur udara 2 pada mesin pengiling.
10. First outlet :berfungsi sebagai untuk saluran utama .
11. Second outlet:berfungsi sebagai untuk saluran ke-dua.
2.
spesifikasi
alat
- Ukuran Rol Karet / Dimension d Rubber Roll :
132,4 x 111,25 mm
- Tenaga / Required Power : 4 HP
- Dimensi Pull Utama : 110 mm x 85 mm
- Kapasitas /Capacity : 500 Kgs / Hr
- Putaran : 1050 rpm
- Tinggi Total / Height Body : 1570 mm
- Dimensi Bodi / Dimensions (Body drty) : 735 mm x 600 mm
- Berat : 500 kg
- Tenaga / Required Power : 4 HP
- Dimensi Pull Utama : 110 mm x 85 mm
- Kapasitas /Capacity : 500 Kgs / Hr
- Putaran : 1050 rpm
- Tinggi Total / Height Body : 1570 mm
- Dimensi Bodi / Dimensions (Body drty) : 735 mm x 600 mm
- Berat : 500 kg
3.
cara kerja atau
pengoperasian alat
Mula-mula tumpukan
padi disiapkan di dekat lubang pemasukan (corong sekam) gabah.Mesin penggerak
dan mesin pemecah kulit dihidupkan, kemudian corong sekam dibuka-tutup dengan
alat klep penutup. Proses pemecah kulit dilakukan 2 kali (ulangan) dan diayak 1
kali dengan alat ayakan beras pecah kulit agar dihasilkan beras pecah kulit
(BPK). Ayakan BPK untuk varietas butir bulat (ukuran lubang ayakan 0,8 inci)
dan butir panjang (ukuran lubang ayakan 1 inci) berbeda. Proses pemecah kulit
berjalan baik bila butir gabah pada beras pecah kulit tidak ada. Namun bila
masih banyak butir gabah harus distel kembali struktur rubber roll dan
kecepatan putarannya. Memecah kulit gabah dengan cara memberikan tenaga tarik
akibat kecepatan putar yang berbeda dari dua silinder karet yang dipasang
berhadapan. Persentase gabah terkupas,
beras patah dan beras menir tergantung pada ker c3f7 apatan dan kelenturan
silinder karet ini. Silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu
sama lain akan meningkatkan jumlah beras patah dan beras menir, sedangkan jarak
kedua silinder yang renggang akan menyebabkan persentase gabah tidak terkupas
meningkat. Biasanya gabah yang tidak terkupas akan dipisahkan dari beras pecah
kulit dan dimasukkan lagi ke dalam pengumpan hingga semuanya terkupas.
4.
cara merawat alat
Hindarkan dari air agar tahan lama dan simpan pada tempat yang tidak
tergaggu dari anak-anak.kemudian bersihkan setelah pemakaian selesai.
C.pengenalan
alat dan mesin pertanian teknologi kemampuan (tinggi)
1.Gambar
alat
2.Bagian-bagian
utama alat dan mesin
INLET Material : berfungsi untuk pemisah
batu-batuan
Hopper Scale : berfungsi untuk Corong tuang
Precleaner, Paddy Husker :berfungsi sebagai tempat padi mengelupas kulitnya
Destoner : berfungsi untuk pemisah sekam dan beras pecah kulit
whitener : berfungsi sebagai tempat membuat beras menjadi putih
Polisher : berfungsi sebagai tempat memoles beras
Shutter Scale :berfungsi sebagai penyortiran hasil giling padi menjadi beras .
Hopper Scale : berfungsi untuk Corong tuang
Precleaner, Paddy Husker :berfungsi sebagai tempat padi mengelupas kulitnya
Destoner : berfungsi untuk pemisah sekam dan beras pecah kulit
whitener : berfungsi sebagai tempat membuat beras menjadi putih
Polisher : berfungsi sebagai tempat memoles beras
Shutter Scale :berfungsi sebagai penyortiran hasil giling padi menjadi beras .
3.Spesifikasi
alat
Model : SB-10D.
Dimensi
: 72x70x170 cm
Kapasitas : 900 kg / jam.
Daya :
45 kw.
Putaran : 2450 rpm.
Berat :
1 ton.
4.Cara
mengoperasikan alat
Gabah dimasukkan
melalui corong 1, diproses, hasilnya berupa gabah yang sudah terkelupas kulit
luarnya (keluar melalui lubang 2) dan limbah berupa sekam yang keluar melalui
lubang 3.Dari nomor 2, gabah kemudian dimasukkan ke corong no 4, diproses,
hasilnya berupa dedak alias bekatul yang keluar melalui lubang 5 dan beras yang
keluar melalui lubang 6.
5.Cara
merawat
Matikan mesin
setelah dipakai agar tahan lama dan hindarkan yang bisa membahayakan
mesin,kemudian mesin yang dipakai harus benar-benar di jaga dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mesin pemberas
adalah sebuah mesin sederhana yang berfungsi untuk membuka atau mengupas kulit
gabah .Mesin ini sangat diperlukan oleh para petani saat musim panen. Setelah
padi mulai menguning pertanda padi sudah tua dan siap untuk
dipanen.Batang-batang padi dipotong dengan menggunakan alat pemotong padi baik
itu tradisional maupun modern yang kemudian setelah itu dikumpulkan menjadi
satu.Untuk memudahkan dalam penggilingan, bulir-bulir padi yang masih menempel
dibatang ini harus dirontokkan terlebih dahulu sehingga menjadi gabah.Sebelum
diproses lebih lanjut gabah terlebih dahulu dikeringkan,baik dikeringkan
langsung dibawah terik matahari maupun menggunakan mesin pengering padi.Setelah
kering barulah dilakukan proses penggilingan untuk mengubah gabah menjadi beras
dengan menggunakan alat atau mesin pemberas baik itu dari tingkatan sederhana
maupun modern.
B. Saran
1. Kepada seluruh mahasiswa diharapakan agar
selalu giat dan aktif setiap kegiatan yang dilakukan sehingga bukan hanya lulus
mata kuliah ini saja akan tetapi mendapatkan ilmu dan manfaat yang besar.
2 .Kepada
teman-teman kelompok agar pada saat diskusi berlangsung agar semua ikut
berpartisispasi pada saat pemaparan pada alat dan mesin teknologi pertanian
3.Diharapkan
semua teman- teman dapat memahami alat dan mesin teknologi pertanian agar mampu
mengoperasikan
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1970“ laporan survey mesin dan alat pada pertanian padi di indonesia”,
Fakultas Mekanisasi Dan Teknologi Hasil Pertanian-IPB., Bogor.
Mulyoto
H dkk, 1996, Mesin-Mesin Pertanian,
Bumi Aksara, Jakarta
Soedijanto, 1971.“ Laporan tentang kegiatan Dinas Alat-alat dan
Mesin-mesin Pertanian “, Direktorat Teknik Pertanian, Jakarta,.
Depdiknas, 2002.Pengetahuan Alat dan
Bahan dalam kegiatan pertanian.Rineka
Cipta dan Bina Adia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar