Minggu, 21 Februari 2016

Pengenalan alat dan mesin pemupukan



LAPORAN DISKUSI KELOMPOK.5
TUGAS.4
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
PENGENALAN ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN

Description: Logo Besar.png

OLEH:      
1.MAHYUDDIN(1527041021)
2.HERMAWATI(1527041022)
3.SAENAL(1527042001)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
SEPTEMBER 2015


BAB I
 PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah, baik fisik, kimia atau biologis disebut pembenahan tanah yang berarti perbaikan (reparation) atau penggantian (restitution). Bahan-bahan tersebut termasuk mulsa (pengawet lengas tanah, penyangga temperatur), pembenah tanah (soil conditioner, untuk memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (untuk menaikkan pH tanah yang terlalu rendah, atau untuk mengatasi keracunan Al dan Fe), tepung belerang (untuk menurunkan pH tanah yang semula tinggi) dan gipsum (untuk menurunkan kegaraman tanah). Rabuk kandang dan hijauan legum diberikan ke dalam tanah dengan maksud sebagai pupuk maupun pembenah tanah.
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara, produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.

B.  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui berbagai macam alat dan mesin pupuk
2.      untuk mengetahui cara mengoperasikan alat dan mesin pupuk

C.  MAMFAAT
1.      Agar dapat menambah wawasan bagi pembaca
2.      Agar dapat menambah referensi bagi penelitian


BAB II
PEMBAHASAN
A.  ALAT DAN MESIN PERTANIAN TEKNOLOGI RENDAH (KEMAMPUAN RENDAH)
Contoh: Tangan (Manusia)
1.   Gambar Alat dan Mesin
Description: H:\images (2).jpg
2.   Bagian-bagian utama dan kegunaan  alat dan mesin
Alat ini merupakan salah satu dari bagian anggota tubuh yang digunakan dalam proses pemupukan yaitu tangan.
3.   Spesifikasi Alat dan Mesin
Spesifikasi alat ini karena merupakan alat manual atau salah satu bagian dari anggota tubuh sehingga dapat dilakukan oleh anak-anak ataupun orang dewasa yang mengetahui tata cara pemupukan.
4.   Cara Kerja Alat dan Mesin/ cara mengoprasikan
a.       Taburkan secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan  sistem tegel.
b.      Jika anda menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk   hanya pada tempat yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui legowo tersebut.
c.      Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan dan ditaruh diperempatan jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
5.   Cara Merawat
Untuk menjaga alat ini yaitu harus tetap menjaga kesehatan dan kondisi tubuh karena alat ini merupakan salah satu dari bagian anggota tubuh


B.     ALAT DAN MESIN PERTANIAN TEKNOLOGI SEDANG (KEMAMPUAN SEDANG)
1.   Gambar dan alat mesin
Description: C:\Users\Microsoft\Downloads\dengan tenaga manusia.jpg
2.   Bagin-bagian utama dan kegunaan alat dan mesin
1.      Corong pemasukan : berguna menyalulurkan pupuk kedalam tanah.
2.      Tangkai kendali : berguna untuk mengendalikan jalannya alat.
3.      Roda : berguna untuk memperlancar jalannya alat.
4.      Pengatur penjatuhan pupuk : berguna menentukan jumlah pupuk yang diperlukan
5.      Belt/rantai : berguna untuk menyalurkan tenaga yang berhubungan dengan alat penyaluran pupuk.
6.      Pembuka alur : berguna untuk membongkar tanah yang akan diisi pupuk
7.      Penutup alur : berguna untuk menutup tanah yang diisi pupuk.
8.      Saluran pupuk : berguna untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk
3.   Spesifikasi alat dan mesin
Pupuk padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh hewan. Pada alat penyebar pupuk butiran bisanya dilengkapi roda 2 buah, sedangkan pada alat penyebar pupuk kandang beroda 4. Pergerakan alat dari alat penyebar pupuk tersebut berasal dari perputaran roda.
 Lebar dari alat penyebar pupuk ini mencapai 2.50 m, sedangkan beratnya dapat mencapai 110 kg.
4.   Cara kerja alat dan mesin atau cara mengoprasikan
Dalam operasinya, biasanya alat dikaitkan dengan alat penanam benih. Untuk menyebarkan pupuk, alat dapat dikendalikan oleh 2 atau 1 orang. Pada alat yang memerlukan 2 orang, masing-masing orang mengawasi pengeluaran jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat.
5.   Cara merawat
a.       Pertama, bersihkan / cuci bagian-bagian tertentu
b.      Lap dengan menggunakan kain
c.      Olesi pelumasi pada bagian alat yang mudah berkarat
d.      Simpan di tempat yang aman .
C.     ALAT DAN MESIN PERTANIAN TEKNOLOGI TINGGI (KEMAMPUAN TINGGI)
Contoh: Traktor Screw Conveyor
1.   Gambar alat dan mesin
Description: D:\Tugas skull\irma\SEMESTER I\PELAJARAN PTP\TGS PTP4 PEMUPUKAN\GAMBAR ALAT MESIN PENYEBAR PUPUK.jpgDescription: D:\Tugas skull\irma\SEMESTER I\PELAJARAN PTP\TGS PTP4 PEMUPUKAN\GAMBAR ALAT MESIN PENYEBAR PUPUK.jpg

2.   Bagin-bagian utama dan kegunaan alat dan mesin
Alat ini terdiri atas traktor yang digunakan sebagai pengerak dari alat pemupukan ini,kemudian ada juga bak besar yang terbuat dari besi yang berada pada bagian belakang yang digunakan sebagai penampung pupuk yang ingin digunakan,serta ban yang berfungsi untuk menjalankan bak pupuk.
3.   Spesifikasi alat dan mesin
        Adapun spesifikasi alat ini yaitu: Tipe Pengumpanan (feeding) dengan screw conveyor ,Penggerak : Traktor roda dua > 8 HP , Panjang bak yaitu 3070 mm,lebar bak yaitu 1410 mm,dan tinggi bak yaitu 1020 mm , Berat kosong  bak:  375 kg ,Kapasitas Hopper : 1 m3 , Lebar kerja : 1 meter , Kecepatan kerja : Maksimum 3 km/jam , Kapasitas kerja : 0,3 Ha/jam (3,33 jam/Ha).
4.   Cara kerja alat dan mesin atau cara mengoprasikan
Cara menggerakkan mesin/menjalankan mesin.
*      Dalam keadaan persneling netral gas dalam keadaan idling,handle kopling pada “rem”.
*      Masukkan handle persneling sesuai dengan kecepatan yang dikehendaki (awas kopling tetap pada “rem”) yang dipaksakan pemasukkan gigi persneling itu, dapat merusak gigi pemindah.
*      Apabila gigi persneling itu telah masuk betul gas dibesarkan. Sedikit sampai kira-kira setengah penuh.
*        Secara peralahan-lahan handle kopling pada netral dahulu, gas dibesarkan sedikit sesuai dengan kecepatan dan beban yang dikehendaki handle persneling diungkit sampai skala “jalan”.
5.   Cara merawat
a.       Pertama, bersihkan / cuci bagian-bagian tertentu
b.      Lap dengan menggunakan kain
c.      Olesi pelumasi pada bagian alat yang mudah berkarat
d.      Simpan di tempat yang aman .


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan  diatas dapat disimpulkan bahwa dengan penangan budidaya dari awal pengolahan tanah bisa menentukan ketepatan saat panen tanaman. Dengan adanya alat mekanisasi pertanian maka pekerjaan cepat selesai sehingga waktu panen pun tidak terlambat dan produksinya diharapakan maksimal.
B. Saran
            Saran dari kami sebagai penulis yaitu agar teman teman lebih mempelajari materi ini dengan sungguh sungguh karena kita sebagai mahasiswa pertanian kelak akan menggunakan materi ini ketika bekerja sebagai ahli di bidang pertanian khususnya dalam pengolahan tanah.















DAFTAR PUSTAKA
Pardede, James P. 2009. Diversifikasi dan Sentuhan Teknologi Salah Satu Upaya     untuk SejahterakanPetani. http://japarde.multiply.com.
Rahayu, Subekti.  2004. Pertanian Ekologis: Keuntungan dan Kendalanya.    ICRAF-SEA: Bogor. http://www.leisa.info/index.
Rachmat Kusnadi, Muhammad Oding Rosidi, Sutomo, Geografi SMU I, Bandung: Grafindo Media Pratama, 1997.
S. Machmudi Alimin, Geografi SMU I, Bandung: Armico, 1994.
Sumadi Sutrijat, Geografi I, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.
Dariah, Ai. 2009. Konservasi Tanah pada Lahan Tegalan. Balai Penelitian Tanah: Bogor. http://balittanah.litbang.deptan.go.id.
Mayunar dan Subrata. 2009. Usahatani Padi Sawah Melalui Pendekatan PTT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten. http://banten.litbang.deptan.go.id.



1 komentar:

  1. Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.

    BalasHapus

BPS Kembali Laksanakan SAINS Semester Genap

Hari ini (10/03/2019) Badan Pelaksana SAINS (BPS) kembali melaksanakan Pembukaan Studi Al-Qur'an Intensif di Masjid Ulil Al...